Sabtu, 04-09-2010 
Tuhan Tidak Diperlukan Dalam Penciptaan Jagad Raya?
Matematikawan jenius Stephen Hawking kembali membuat pernyataan kontroversial. Kali ini Hawking menyatakan bahwa Tuhan tidak diperlukan dalam proses terciptanya jagad raya. “Karena ada hukum gravitasi, jagad raya dapat dan akan menciptakan dirinya sendiri dari ketiadaan. Penciptaan yang spontan adalah alasan bahwa di sana ada dari ketiadaan, mengapa jagad raya ini ada, mengapa kita ada.
"Tidaklah diperlukan memohon kepada Tuhan untuk menyinari kertas biru dan dunia akan terwujud,” kata Hawking dalam buku terbarunya, The Grand Design. “Adalah kebetulan bahwa kondisi planet kita, matahari tunggal, kombinasi menguntungkan dari jarak bumi-matahari dan masa matahari, dan yang lebih menguntungkan bahwa bumi didesain secara hati-hati hanya untuk menyenangkan kita manusia.“
"Yang menjadi pertanyaan adalah apakah ini cara alam dipilih untuk manusia dengan sebuah alasan yang tidak kita ketahui, atau apakah ini ditentukan oleh hukum alam,” kata Hawking pada televisi Inggris, Chanel 4. “Saya percaya pada yang kedua. Jika Anda setuju, Anda bisa menyebutnya hukum sains Tuhan, namun ini bukanlah pribadi Tuhan yang bisa Anda temukan, dan bertanya.” Jadi menurut Hawking, Big Bang (dentuman besar, disebut sebagai awal berkembangnya jagad raya) merupakan konsekuensi dari hukum fisika. Dalam bukunya yang terkenal, A Brief History of Time, Hawking menulis, “Jika kita menemukan teori yang tepat, ini akan menjadi kemenangan besar logika manusia – sehingga kita bisa mengetahui pikiran Tuhan.” Stephen Hawking terkenal dengan teori lubang hitam.
Lewat teori ini Hawking mematahkan hukum relativitas Einstein. Tahun lalu Hawking pensiun dari jabatan profesor matematika di Cambridge University, sebuah jabatan bergensi karena pernah diduduki Newton. The Grand Design, merupakan buku setebal 208 halaman yang ia tulis bersama fisikawan Leonard Mlodinow. Buku ini direncanakan dijual mulai tanggal 9 September dengan harga $28.
"Tidaklah diperlukan memohon kepada Tuhan untuk menyinari kertas biru dan dunia akan terwujud,” kata Hawking dalam buku terbarunya, The Grand Design. “Adalah kebetulan bahwa kondisi planet kita, matahari tunggal, kombinasi menguntungkan dari jarak bumi-matahari dan masa matahari, dan yang lebih menguntungkan bahwa bumi didesain secara hati-hati hanya untuk menyenangkan kita manusia.“
"Yang menjadi pertanyaan adalah apakah ini cara alam dipilih untuk manusia dengan sebuah alasan yang tidak kita ketahui, atau apakah ini ditentukan oleh hukum alam,” kata Hawking pada televisi Inggris, Chanel 4. “Saya percaya pada yang kedua. Jika Anda setuju, Anda bisa menyebutnya hukum sains Tuhan, namun ini bukanlah pribadi Tuhan yang bisa Anda temukan, dan bertanya.” Jadi menurut Hawking, Big Bang (dentuman besar, disebut sebagai awal berkembangnya jagad raya) merupakan konsekuensi dari hukum fisika. Dalam bukunya yang terkenal, A Brief History of Time, Hawking menulis, “Jika kita menemukan teori yang tepat, ini akan menjadi kemenangan besar logika manusia – sehingga kita bisa mengetahui pikiran Tuhan.” Stephen Hawking terkenal dengan teori lubang hitam.
Lewat teori ini Hawking mematahkan hukum relativitas Einstein. Tahun lalu Hawking pensiun dari jabatan profesor matematika di Cambridge University, sebuah jabatan bergensi karena pernah diduduki Newton. The Grand Design, merupakan buku setebal 208 halaman yang ia tulis bersama fisikawan Leonard Mlodinow. Buku ini direncanakan dijual mulai tanggal 9 September dengan harga $28.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar